Sejarah, Makna Lambang dan Bentuk Penerapan Sila Ketiga (Sila ke-3) Pancasila

Sejarah, Makna Lambang dan Bentuk Penerapan Sila Ketiga Pancasila

Indonesia memiliki padangan hidup (way of life) dan ideologi bangsa yang disebut dengan Pancasila. Artinya, semua tingkah laku, tindakan, dan perbuatan setiap masyarakat Indonesia merupakan pancaran dari semua sila Pancasila.

Kelima sila dalam Pacasila tidak dapat dipisahkan. Jika bangsa Indonesia hanya menganut ekasila dari kelima sila dalam Pancasila, maka ideologi dan pandangan hidupnya akan berubah. Sebagai contoh Indonesia hanya menganut sila ketiga (Sila ke-3) sebagai padangan hidup bangsa. Maka ideologinya akan berubah menjadi ideologi nasionalis.

Baca juga : Sejarah, Makna Lambang dan Bentuk Penerapan Sila Pertama (Sila ke-1) Pancasila

Sejarah Singkat Sila Ketiga(Sila ke-3) Pancasila

Dalam Pancasila cita-cita bangsa Indonesia tertuang. Salah satunya secara khusus tertuang dalam sila ke-3. Bunyinya ‘Persatuan Indonesia’. Menurut Darmodihardjo (1979), persatuan diartikan sebagai bersatunya berbagai aneka ragam corak yang menjadi satu kebulatan.

Ditinjau dari sejarah kelahirannya, Pancasila diciptakan sebagai suatu kompromi atau kesepakatan politik mengenai dasar negara. Gunanya untuk mempertahankan kesatuan negara baru yang bernama Republik Indonesia (Kaisiepo, 2006). Kesatuan dan persatuan rakyat ini diperlukan, mengingat struktur dan komposisi masyarakat Indonesia yang sangat beragam/pluralis. Baik dari segi agama, suku, etnis, budaya, ekonomi, ras, jenis kelamin, dan sebagainya. Oleh karena itu, hal yang mempersatukan bangsa Indonesia bukanl tentang kesamaan identitas sebagai suatu kelompok. Namun kesamaan perasaan senasib yang menumbuhkan tekad bagi bangsa Indonesia untuk bersatu.

Baca juga : Sejarah, Makna Lambang dan Bentuk Penerapan Sila Kedua (Sila ke-2) Pancasila

Makna dan Bentuk Penerapan Sila Ketiga (Sila ke-3) Pancasila

Negara Indonesia dikenal sebagai negara yang menjunjung tinggi nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa. Hal tersebut tertuang dalam sila ketiga (Sila ke-3) dari Pancasila yang berbunyi “Persatuan Indonesia”. Persatuan dan kesatuan dapat menjaga keutuhan bangsa. Caranya dengan mewujudkan satu konsep identitas bersama bagi seluruh kelompok masyarakat. Bangsa yang benar-benar lahir dari kesadaran masyarakatnya akan pentingnya persatuan (independen).

Sila ketiga (Sila ke-3) Pancasila memiliki lambang berupa pohon beringin. Makna dari sila ketiga (Sila ke-3) Pancasila, yaitu melambangkan pohon beringin besar yang dapat digunakan sebagai tempat berteduh. Pohon beringin juga berumur panjang dengan akar yang kuat dan akan terus tumbuh besar menjalar ke segala arah. Hal ini mewakili Negara Indonesia yang menjadi tempat berteduh seluruh rakyat. Akar yang kuat mewakili keragaman suku bangsa yang menyatu di Indonesia.

Baca juga : Sejarah, Makna Lambang dan Bentuk Penerapan Sila Keempat (Sila ke-4) Pancasila

Berikut ini contoh bentuk penerapan sila ketiga (Sila ke-3) pada kehidupan sehari-hari. 

  1. Mengenakan batik dan mau belajar serta melestarikan tari-tarian daerah.
  2. Ikut serta dalam menjaga ketertiban rumah. Caranya dengan bersama-sama melakukan poskampling.
  3. Bekerjasama menjalankan tugas ketika mengerjakan tugas kelompok. Jika dilakukan bersama-sama maka pekerjaan akan lebih ringan.
  4. Gotong royong membersihkan kelas, lingkungan rumah, atau ruangan rumah.
  5. Bersedia untuk membantu bangsa Indonesia ketika memiliki banyak masalah dan tidak pindah menjadi warga negara lain. Meskipun dengan kemampuan yang dimiliki dapat menjalani hidup lebih layak dibanding di negara sendiri. Oleh karena itu, kita sebagai masyarakat harus berbuat demi Indonesia dengankemampuan yang dimiliki, bukan malah meninggalkannya. 
  6. Rela ditempatkan di daerah-daerah sengketa demi persatuan Indonesia. Seperti pada masa ketika aceh terjadi pemberontakan oleh GAM yang mengancam keutuhan negara. 
  7. Bangga menjadi bangsa Indonesia. Selain bangga kita juga harus menjaga keletarian bumi Indonesia. Caranya dengan menjaga kebersihan, tidak melakukan pembalakan liar,  dan sebagainya. 
  8. Menjadi relawan PBB untuk dikirim keluar untuk menjaga perdamaian dunia. 
  9. Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika. Caranya dengan tidak membedakan seseorang berdasarkan suku, ras, dan agamanya. Sehingga tercipta persatuan. 

Baca juga : Sejarah, Makna Lambang dan Bentuk Penerapan Sila Kelima (Sila ke-5) Pancasila

Itulah tadi sejarah, makna, dan bentuk penerapan sila ketiga (Sila ke-3) Pancasila. Kalian dapat menerapkan sila ketiga (Sila ke-3) dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga dapat tercipta lingkungan yang harmonis, kuat dan akan terus tumbuh besar. Seperti lambang sila ketiga (Sila ke-3) Pancasila, yaitu pohon beringin.

Post a Comment

0 Comments